Dijual :
VILLA SEKUTTI - PRIGEN
(TRETES ) - PASURUAN
Lt : 215 m2 , Lb : 175 m2
SHM baca selanjutnya....
PASTIKAN TUJUAN ANDA SEBELUM MENGAMBIL KREDIT
Kredit Modal sangat dibutuhkan oleh para pengusaha agar dapat mengembangkan
usahanyanya masing-masing. Tapi terkadang ada salah kaprah apakah memang
kita memerlukan kredit sebagai modal?
Beberapa jenis pinjaman untuk kredit modal usaha berikut ini mungkin dapat menjadi patokan apakah usaha kita membutuhkan suntikan modal usaha dan sesuai dengan tujuannya:
Pinjaman Kredit Modal Kerja
Asset Convertion Lending
Ini adalah pinjaman yang bertujuan untuk menambah kas (Asset) yang
akan dikonversi. Misalnya untuk usaha terompet, terompet menjelang tahun
baru akan mengalami peningkatan permintaan yang cukup besar. Dengan kas
yang kita miliki tentu tidak akan mampu mencukupi permintaan tersebut.
Sehingga kita perlu modal tambahan yang besarnya sesuai dengan lonjakan
permintaan tersebut. Modal yang kita pinjam bisa dikembalikan setelah
semua barang terjual dan berubah menjadi kas kembali. Baca selanjutnya....
RAMAINYA DUNIA TANPA SUARA
Era digital dan internet telah membuat dunia maya lebih ramai dari pasar manapun di muka bumi. Kali ini, kita membahas tentang sebuah keramaian yang makin bising di sebuah daerah - daerah ekstrim di internet. Bukan situs belanja, bukan situs video seperti youtube, bukan juga jejaring sosial yang masih memiliki sedikit area perbatasan , namun sebuah daerah persimpangan jalan di dunia maya yang bernama situs berita dengan ruang publik yang disebut komen.
Saya benar - benar dibuat geleng - geleng kepala jika membaca komen disetiap berita yang ditayangkan oleh sebuah situs paling terkenal. Berita apapun, semua orang bisa berkomentar...meskipun diatas wilayah publik itu ditulis peringatan mengenai tata cara berkomentar, dan juga sanksi berupa tidak ditayangkannya komentar yang berbau SARA, namun seakan - akan, semua orang bisa mengeluarkan kata - kata yang luar biasa unsur SARA dan porno-nya. Sebuah kawasan paling ramai tanpa suara.
Saya bahkan mengamati, bahwa akhir - akhir ini, sebuah situs yang sangat terpercaya sebagai sumber berita, mulai menggunakan trik - trik yang menarik orang untuk berkomentar dan tertarik mengomentari sekalipun itu dengan sumpah serapah, saling mengejek antar agama, menghujat pemerintah dan sebagainya.
Sudah saatnya kita menyadari, Forum dan Kolom Komentar adalah sebuah dunia tanpa suara yang mudah sekali diakses oleh siapapun termasuk anak - anak kita. Budaya kebebasan berekspresi mudah sekali berubah menjadi sebuah jalan menuju pembodohan dan ketidaksopanan yang berujung pada tidak tertib dan tidak amannya lingkungan kita.
STOP menjadikan internet, jejaring sosial, forum, kolom komentar dan lain sebagainya sebagai kota sampah besar yang sangat berbahaya dan beracun.
From the desk of dessert
Saya benar - benar dibuat geleng - geleng kepala jika membaca komen disetiap berita yang ditayangkan oleh sebuah situs paling terkenal. Berita apapun, semua orang bisa berkomentar...meskipun diatas wilayah publik itu ditulis peringatan mengenai tata cara berkomentar, dan juga sanksi berupa tidak ditayangkannya komentar yang berbau SARA, namun seakan - akan, semua orang bisa mengeluarkan kata - kata yang luar biasa unsur SARA dan porno-nya. Sebuah kawasan paling ramai tanpa suara.
Saya bahkan mengamati, bahwa akhir - akhir ini, sebuah situs yang sangat terpercaya sebagai sumber berita, mulai menggunakan trik - trik yang menarik orang untuk berkomentar dan tertarik mengomentari sekalipun itu dengan sumpah serapah, saling mengejek antar agama, menghujat pemerintah dan sebagainya.
Sudah saatnya kita menyadari, Forum dan Kolom Komentar adalah sebuah dunia tanpa suara yang mudah sekali diakses oleh siapapun termasuk anak - anak kita. Budaya kebebasan berekspresi mudah sekali berubah menjadi sebuah jalan menuju pembodohan dan ketidaksopanan yang berujung pada tidak tertib dan tidak amannya lingkungan kita.
STOP menjadikan internet, jejaring sosial, forum, kolom komentar dan lain sebagainya sebagai kota sampah besar yang sangat berbahaya dan beracun.
From the desk of dessert
Langganan:
Postingan (Atom)